Anggaran Terbatas tapi Kepengin Kawin? Coba ke  Kampung Ini Nikah Biayanya Murah dengan  Wanita Cantik

dok: RADARUTARA.ID

JAKARTA (SURYA24.COM)- Seperti diketahui pernikahan adalah momen spesial dalam kehidupan setiap pasangan yang memutuskan untuk bersama-sama untuk selamanya. Momen ini menjadi satu titik penting dalam kehidupan manusia, di mana mereka mengambil keputusan untuk berbagi hidup dan cinta bersama dalam ikatan yang sah dan sakral.

Pernikahan bukan hanya sekedar acara meriah yang dihadiri oleh kerabat dan teman-teman, tetapi juga menjadi peristiwa sakral yang mengikat pasangan untuk bersama-sama dalam suka maupun duka. Peristiwa ini pun diiringi dengan berbagai upacara adat dan keagamaan yang menunjukkan makna yang sangat dalam.

Di Indonesia, pernikahan menjadi salah satu momen yang sangat dihormati dan dihargai. Hal ini terlihat dari banyaknya upacara dan tradisi yang berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia. Setiap adat dan kepercayaan punya cara dan tradisi masing-masing dalam menggelar pernikahan, namun semuanya mempunyai makna dan tujuan yang sama, yaitu mengikat pasangan dalam ikatan yang sah dan sakral.

Seiring perkembangan zaman, pernikahan pun mengalami banyak perubahan. Mulai dari konsep pernikahan yang semakin modern hingga semakin beragamnya tema dan konsep yang diusung, serta peningkatan persamaan hak antara pasangan dalam pernikahan.

Namun, meskipun ada perubahan-perubahan tersebut, makna dan tujuan dari pernikahan tetap sama, yaitu mengikat pasangan dalam ikatan yang sah dan sakral. Selain itu, pernikahan juga merupakan ajang untuk menggali kedalaman hubungan antara pasangan, menghormati dan menghargai satu sama lain, serta membangun komitmen yang kuat dalam menjalani kehidupan bersama.

Pernikahan juga menjadi momen yang penting dalam membentuk keluarga, karena dengan pernikahan pasangan akan memiliki tanggung jawab untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam membangun kehidupan yang bahagia dan seimbang. Selain itu, pernikahan juga menjadi tempat untuk memupuk nilai-nilai kebersamaan, saling menghargai, dan saling mendukung yang menjadi landasan keluarga yang kuat.

Dalam rangka mempersiapkan pernikahan, pasangan perlu memperhatikan berbagai aspek penting seperti persiapan fisik, mental, dan spiritual. Selain itu, persiapan lain seperti memilih tempat pernikahan, busana pengantin, dan dekorasi juga harus dipersiapkan dengan matang agar pernikahan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.

Secara keseluruhan, pernikahan merupakan momen yang sangat berarti dalam kehidupan manusia, terlebih di Indonesia. Pernikahan adalah ajang untuk mengikat pasangan dalam ikatan yang sah dan sakral, membangun komitmen yang kuat, membentuk keluarga yang bahagia dan seimbang, serta memupuk nilai-nilai kebersamaan, saling menghargai, dan saling mendukung yang menjadi landasan keluarga yang kuat. Oleh

karena itu, setiap pasangan yang akan menikah perlu mempersiapkan diri dengan baik. Persiapan yang matang akan membantu pasangan menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan yang mungkin terjadi dalam pernikahan nanti.

 

Selain itu, pasangan juga perlu selalu mengingat bahwa pernikahan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi malah awal dari sebuah perjalanan yang baru. Setelah pernikahan, pasangan perlu terus berkomunikasi dan bekerja sama untuk membangun kehidupan yang bahagia dan seimbang.

Kemudian, sebagai masyarakat yang menghargai nilai-nilai keagamaan dan adat, pasangan perlu memahami dan menghormati tradisi yang ada di masyarakat sekitar. Selain itu, pasangan juga perlu menghargai perbedaan antara satu sama lain dan menghormati keputusan dan keinginan pasangan.

Terakhir, pernikahan bukan hanya tentang pasangan saja, tetapi juga melibatkan keluarga dan masyarakat di sekitar. Oleh karena itu, pasangan perlu melibatkan keluarga dan masyarakat dalam pernikahan, sehingga dapat menjadi momen yang menyenangkan dan membahagiakan bagi semua pihak.

Nikah Murah dengan Wanita Cantik Bermental Baja

Salah satu pemukiman di sebuah desa yang masuk wilayah Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sepintas terlihat normal, pada Sabtu (24/1) sore lalu. Rumah-rumah berderet dengan beberapa perempuan duduk di depan rumah. Mereka berbincang sambil memberi makan anaknya.

Sederet anak kecil bermain di jalan selebar satu mobil. Ada lagi segerombol ibu-ibu yang tertawa-tawa di depan warung. Damai memang, tapi sebenarnya wilayah ini merupakan kampung incaran para pria iseng dari Jakarta.

Seorang lelaki berkulit hitam dan kurus menyapa kami di depan rumah. Dia agak lelah, baru pulang mengerjakan sawah milik bosnya. Ada juga seorang Ibu yang mengumbar senyum.

Di dalam rumah, EJ (27), anak mereka, menyapa kami dengan ramah. ia mempersilakan kami duduk di ruang tamu yang ada di bagian belakang. Sementara kami berbincang, ayahnya menerima tamu di ruang tamu di dekat pintu rumah.

UNY kemudian menjadi perantara  wartakota.tribunnews.com untuk mencoba kemolekan EJ. Dia berwajah cantik dengan hidung mancung, tapi agak gemuk. Tak lama EJ akrab dengan Warta Kota.

Sebuah kamar bercat biru besar milik EJ menghabiskan lebih dari separuh ruangan. Di dindingnya berderet foto-foto. Ada foto mantan suami keduanya dengan seragam militer, ada pula foto anaknya yang memakai seragam taman kanak-kanak.

Televisi ia letakkan di atas rak plastik. Meja rias berdiri di sampingnya. Beberapa rak kecil memenuhi sudut lain. Kamar itu penuh sesak. Terlalu penuh barang.

Dia bercerai dua kali dan memiliki satu anak dari suami keduanya. Suami keduanya seorang anggota TNI yang dinas di Jakarta. Sejak ditinggal suami keduanya, EJ lebih terbuka dengan semua laki-laki.

Dia siap menikah apabila ada yang tertarik. Bahkan ia mau membiarkan lelaki menginap di rumahnya asalkan lelaki itu sudah datang berulang kali. “Saya juga butuh soalnya,” kata EJ kepada wartakota.tribunnews.com yang dilansir bangkapos.com

Sementara EJ mencari suami baru yang siap menafkahi, di Kampung lainnya, IS (28) sedang bingung.

Sementara itu dikutip dari radarutara.id, Subang terletak di Provinsi Jawa Barat. Daerah ini terkenal dengan wanitanya yang cantik-cantik. Beberapa daerah di Subang, Jawa Barat menjadi incaran para pria iseng. Orang menyebut sebagai Kampung Cinta.

Meski jaraknya cukup jauh dari Jakarta, para pejabat kelas bawah sampai atas bisa memiliki istri dan anak dengan biaya murah. Lalu mereka bisa ditinggal kapan saja apabila sudah bosan.

Tapi begitu lah, sudah menjadi kebiasaan di sana yang dianggap lumrah. Kalau sudah tidak ada lagi rasa sayang, pergi begitu saja. Umumnya para wanita di sana yang ditinggal pasangannya juga bermental baja. Sudah tahu risiko sejak awal, sudah diperhitungkan kalau ditinggal, maka sudah ada persiapan harta peninggalan mantan suami.

Namun ada juga segelintir yang bernasib apes, ditinggal tanpa diberi bekal harta. Tapi wanita di sana yang bernasib sial tidak sampai ada yang depresi. Keyakinannya, cinta yang baru juga akan datang lagi. 

Sekampung seperti kompak, wanita-wanita yang single sehari-hari berhias diri di muka rumahnya, tunggu-tunggu nasib baik kedatangan tamu pria yang sedang mencari istri siri.

 

JJangan heran bila Anda pria berkunjung ke sana, tidak kekurangan servis pemandangan, diberi senyum mengundang untuk ngobrol akrab. Bahkan, bisa jadi diajak masuk ke rumahnya, entah apa yang dilakukan selanjutnya.

Iis, wanita 30 tahun, berhidung mancung dengan paras khas artis berdarah Sunda, berkulit kuning langsat, dan mampu menjaga body-nya tetap singset, termasuk beruntung.

Dapat suami yang sudah beristri, namun setiap bulan selama beberapa tahun menjalani pernikahan siri sang suami siri tetap bertanggung jawab bukan pada Iis dan seorang anak dari buah pernikahannya saja, tapi juga memberi perhatian pada orang tua dan adik-adik Iis.

Suami siri IS, menurut dia anggota Polri berpangkat bintara yang dinas di Jakarta. Usianya kini sudah 50 tahun. IS Istri kedua yang dinikahi secara siri.

"Biasanya abang datang satu atau dua kali setiap bulan. Setiap ke sini ia memakai mobil jenis Starlet atau Taft, menggantungkan seragam polisi di belakang mobilnya. Selama dua tahun ini, abang melakukan banyak hal. Dia membetulkan rumah milik keluarga IS. Mulai dari memasang keramik sampai memodali sebuah warung kelontong untuk IS berjualan," ujarnya.

Warung itu persis berada di depan rumahnya. Bagi IS ini keuntungan luar biasa. Sebab keluarganya tak lagi punya sawah. Ayah IS kini mengerjakan sawah milik orang.

Di Kampung ini, bukan cuma IS yang menikah siri dengan pria asal Jakarta. TT (32), wanita lain juga kawin siri dengan pengacara asal Jakarta. Tapi nasib TT lebih beruntung, karena suami sirinya bernama Edu masih rutin datang atau rutin mengirim uang setiap bulan.***